Hari ini hari minggu , tetapi aku mesti tetap berangkat ke sekolah untuk mengambil buku matematikaku yang tertinggal disana kemarin . Sebenarnya aku malas , hanya saja ada tugas matematika yang belum selesai kukerjakan , jadi terpaksa aku harus mengambilnya. Oh ya , di sekolahku , perpustakaan buka sampai hari minggu untuk murid – murid yang rajin dan ingin menghabiskan waktu minggu mereka dengan membaca , hanya saja pada hari minggu perpustakaan dibuka dari pukul 09.00 pagi sampai jam 12.00 siang . “Loh , neng Mira tumben neng hari minggu ke perpustakaan .” Pak Nurdin nampak heran melihatku datang ke perpustakaan pada hari minggu . Asal tau saja , meskipun aku anak yang rajin , aku tidak akan membiarkan hari santaiku untuk menekuni buku di perpustakaan . “Eh iya pak , saya hanya mau ambil buku matematika saya yang ketinggalan kemarin , apa bapa lihat ?” Kataku sembari memperhatikan beberapa siswa rajin yang ada di perpustakaan saat ini . Tunggu , seperrtinya aku kenal salah satu dari mereka . Ah dia , cewe aneh ada disini . Rajin betul dia . “Neng , ko malah melamun ? Nih bukunya .” Pak Nurdin mengagetkanku . “Eh pak , maaf . Nah ini dia buku saya . Terimakasih pak . Kalo begitu saya pamit pulang dulu , assalamualaikum” “Waalaikumsalam.” Aku bergegas meninggalkan sekolah , sebentar lagi film kesukaanku akan tayang , aku tak mau meninggalkan siarannya . Berlarian di koridor sekolah membuat nafasku tersenggal – senggal . Tiba – tibaa buuukkk , “Aduhh !!” ah sepertinya aku menabrak seseorang . “Oh maaf , aku sedang terburu – buru . Apakah kau tidak apa – apa?” Aku mencoba membantu orang yang baru saja ku tabrak . “Ah , tak apa . Bukan salahmu .” Sepertinya aku kenal anak ini , ah Naomi ! Dia berbicara , baru kali ini aku mendengarnya berbicara . “Hemm , kamu Naomi ya ?” sapaku , berusaha terlihat ramah . “Ya . Sepertinya kau harus segera pergi , tadi kau bilang sedang terburu – buru .” Gubrak ! Setelah aku berusaha terlihat seramah mungkin , dia malah menyuruhku pergi . Apa sikapnya memang seperti itu ? Ah entahlah . Sebaiknya aku segera pulang , bisa – bisa aku ketinggalan film kesukaanku yang nampaknya sudah tayang sedari tadi . “Oh baiklah , aku akan segera pergi .” Tanpa menunggunya membalas aku segera berlari menuju rumahku yang memang hanya beberapa meter dari sekolah . Ternyata dia mempunyai wajah yang cantik , meskipun wajahnya terlihat sedikit tirus karna kulit putihnya yang terlihat pucat . Oh , kenapa juga aku malah memikirkan gadis yang aneh itu . “Lagian aku kan tidak kenal , dia hanya cewe aneh yang menurutku tidak akan ada satu orang pun yang mau berteman dengannya. Bicara sepatah kata pun tidak, dasar sombong!” gerutuku dalam hati. Tapi setelah aku pikir – pikir aku sangat penasaran dengan sosoknya. Dan kenapa sih dia bersikap begitu dengan semua orang? Berbicara pun jarang, apa dia tuli atau bisu? Ah tapi tidak mungkin, lalu sebenarnya apa? ***** *Wait the next part ;)

Comments (0)