“Teet .. Teet ..Teet ..” Bel pun berbunyi , tanda berakhirnya pelajaran hari ini . Aku segera pulang , maklum , sudah tidak sabar ingin bertemu Rizal . Ah , tapi kenapa dia belum memberiku kabar ya ? Mungkin sedang di perjalanan , pikirku . Ku lirik , jam sudah menunjukkan pukul 5 sore . Kenapa Rizal belum datang ? Apa dia tidak jadi kesini ? Lalu mengapa dia belum memberiku kabar . Aku gelisah . “Drrt .. Drrt ..” suara getar ponsel , membangunkanku . Oh , ternyata aku tertidur tadi . Ku lihat lagi , jam menunjukkan pukul 08.00 malam . Ku Lihat ponselku , ah ternyata dari Rizal . AKhirnya dia memberiku kabar , mungkin dia sudah disini kali ya ? Kubaca sms itu , isinya seperti ini : Sasha baik , maaf aku tidak bisa pergi menemuimu hari ini seperti yang sudah aku janjikan sebelumnya . Sepertinya aku lelah , aku harus istirahat sekarang . Maafkan aku ya  Ingat ya ! Jaga dirimu baik – baik oke ? Oh ya kamu sudah carikan bunga kamboja untukku kan ? Nanti besok lusa , di hari ulang tahunku kamu bawa ya ! Aku akan menemuimu di rumah baruku . Sampai ketemu nanti ! Salam sayang , M.RIZAL NUANSA PUTRA . Ah betul kan kataku , dia tidak jadi datang . Tapi tak apalah , yang penting di hari ulang tahunnya nanti aku bisa bertemu dengannya . ***** “Sasha sayang , tuh ada Tante Mira !!” panggil Ibu . Aku segera keluar dari kamarku dan menuju ruang tengah . “Ah , itu pasti Rizal !” batinku riang . Sejak kemarin ku kira dia tak akan datang , sudah dua hari dia tidak mengabari ku lagi . Tadi pagi saja ketika ku hendak menelponnya , untuk mengucapkan selamat ulang tahun , dia tidak mengangkatnya dan malah mematikan ponselnya . “Halo Tante , loh Rizal nya mana Tan ?” sapaku . “Eh , Sasha !! Hmm .. Rizal nya ada di rumah . Makanya Tante kesini disuruh dia untuk jemput kamu !” jawabnya . “Hmm .. Dasar manja ! yaudah , kalo gitu aku siap – siap dulu ya Tante , nanti kita langsung berangkat aja .” Aku bergegas menuju kamar , ku ganti pakaianku , ku kantongi kado terindah yang akan kuberi untuk sahabatku tersayang ini . Tak lupa , ku bawa setangkai kamboja yang dia minta . Kami berangkat menuju kediaman Rizal . Selama diperjalanan , perasaan itu kembali menghantuiku , bayangan itu kembali mengelabui jiwaku . Aku gelisah . Aku meronta . Ada apa denganku ini ? kenapa bayangan di mimpi itu datang lagi dan mengganggu perasaanku ? Sesampainya di sana , Tante Mira menyuruhku menggunakan gaun putih . Ah , aku terlihat cantik sekali memakai gaun ini . Pasti sahabatku yang memilihkannya untukku . Setelah , itu Tante Mira mengajakku kembali ke dalam mobil . Ah , pasti Rizal membuat acara di suatu tempat , pikirku . Tak lama kemudian kami tiba di suatu tempat yang , astaga tempat apa ini ? “Rizal aneh – aneh saja deh ! Kok bisa sih memilih tempat seperti ini untuk merayakan ulang tahun . Hmm .. Dia yang ulang tahun , tapi kok malah doia juga yang membuat kejutan !” kataku . “Hmm .. Ayo , Sha ! Rizal sudah menunggu disana !” seru Tante . Aku pun mengikutinya dari belakang . Lalu kami sampai pada sebuah tempat yang , lumayan memang udaranya sejuk . Disini banyak pohon yang rindang . Tapi ada yang ganjal disini . Apa itu ? Ah aku pasti salah lihat . Ga mungkin Rizal buat lelucon kayak gini . Aku pasti salah lihat . Ah , bayangan mimpi itu masih mengelabui pikiranku . Rizal ? Dimana sih dia . Pikiranku terbang tak karuan . Ku pejamkan mata . Ku lihat lagi apa yang ada dihadapanku sekarang . oh , ini pasti mimpi Tuhan . “Tante mana Rizal ?” tanyaku . Tante Mira diam terkulai , di menitikkan air mana , dia menunduk , lalu memelukku erat . Aku bingung . Tak mengerti . “Sayang , maafkan tante tak memberitahumu sebelumnya . Ini Rizal sayang . Rizal mengalami kecelakaan 2 hari lalu , saat akan pulang ke sini . Dia sempat di rawat di Rumah Sakit . Tapi mungkin ini sudah waktunya dia kembali . Tadinya Tante hendak memberitahumu sayang , tapi Rizal melarangnya . Dia tak ingin kamu sedih sayang . Tante .. Tante ga tau mesti bicara apa lagi . Tante ga sanggup Sha . Tante rasanya ingin ikut bersama Rizal kesana . Tante . . . .” Dia menangis . Hatiku menjerit . Jantungku seakan berhenti bergerak . Bibirku kelu , tak mampu untuk berkata . Aku terkulai , menunduk , ku teteskan sebutir air mata . Seakan tak percaya , ku lihat gundukan tanah dihadapanku ini . Ku lihat nisannya , memang , aku tahu . Namanya tertulis disitu . Selamat ulang tahun sahabatku . Ini ku bawakan kado untukmu . Kau pasti suka sekali . Dan , Ah ya , ini ku bawakan setangkai kamboja pesananmu . Kini aku tahu , mengapa kau menyuruhku untuk membawa bunga ini di hari ulang tahunmu . Oh , ini bagaikan sebuah mimpi bagiku . Hmm .. Mimpi ? Jadi mimpi yang selama ini menghantui perasaanku ... Mimpi itu .... “Ah .. Sampai jumpa sahabatku . Aku sungguh merindukanmu .” Aku kembali memejamkan mata . Air mata mengalir di pipiku. 2011

Comments (0)