Ayam yang berkokok pagi itu membangunkanku dari sebuah mimpi buruk yang membuatku gelisah sepanjang malam . “Ah , hanya sekedar mimpi ! Takkan terjadi apa – apa !.” batinku . Aku bergegas mandi , lalu sarapan , setelah itu menuju sekolah seperti biasanya . Sepanjang di sekolah , pikiranku buyar . Entah kenpa bayangan di mimpi itu seakan terus mengganguku , meracuni otakku , dan merasuki sela – sela tulang rusukku . Ada apa sebenarnya ? Mungkinkah akan ada pertanda buruk bagiku ? Aku semakin gelisah . Bayangkan , mimpi yang hadir dalam tidurku malam itu , mimpi yang membuatku gelisah sepanjang hari ini adalah sebuah mimpi kematian . Sepulang sekolah , langkahku semakin gontai saja . Kenapa aku ini ? Ah , lebih baik kuhilangkan saja pikiran buruk yang terus menganggu otakku . Ah ya , aku baru ingat ! 3 hari lagi tanggal 15 , itu artinya aku harus segera mempersiapkan kejutan , karena itu adalah hari ulang tahun sahabatku. Kubungkus sebuah kado yang telah kupersiapkan dari hari – hari sebelumnya , lalu kuikat dengan pita yang terjuntai manis . Yup ! Selesai sudah , sebungkus kado untuk sahabatku tercinta telah kubuat . “Hmm .. kira – kira dia sedang apa ? Jadi tidak ya dia merayakan ulang tahunnya di sini ?” pikirku . Kuraih ponsel , lalu kutekan nomor ponselnya . Ku hubungi dia . “Halo ? Assalamualaikum .” sapa lelaki di seberang sana, ketika ku hendak mengucap salam lebih dahulu . “Waalaikumsalam , Rizal ini sasha ! Gimana , besok jadi kan ke cianjur ?” tanyaku . “Oh , jadi dong sha . Kan nggak seru kalo ngerayain ulang tahun tanpa ada kamu .” balasnya . “Haha , iya dong ! Eh lagi apa sekarang ? Aku booring nih .” kataku. “Aku lagi baca novel . Seru loh , tapi sedih ! Sasha lagi apa ? Kangen yah , jadi ga sabar pengen cepet – cepet besok .” “Baca novel tentang apaan emang ? Aku lagi tiduran aja nih . Iya aku juga kangen banget . Padahal baru 2 minggu ya ga ketemu .” balasku . “Novel tentang kematian aja intinya , jadi ceritanya tentang seseorang yang ditinggal pergi pacarnya . Sedih lumayan haha ! Udah siapin kado buat aku belum hehehe !” Deg ! Jantungku berdegup kencang sekali . Seakan ada harimau yang menerkamku . Lagi – lagi kematian . Ada apa ini ? Ahh sudahlah , mungkin itu hanya kebetulan , aku saja yang menganggapnya berlebihan , pikirku lagi . “Sha ? Ko diam ? sudah ngantuk ya ?” Rizal membangunkan lamunanku . ”Eh .. Eh .. maaf !! Apa katamu tadi , novelnya tentang apa ?” kataku agak sedikit gugup . “Ah sudahlah ! ga apa – apa ko Sha . Sekarang sudah malam sebaiknya kamu tidur gih !! Oh ya , aku boleh minta sesuatu ?” balasnya . “Aku belum ngantuk ko . Hmm .. Boleh , mau minta apa Riz ?” tanyaku penasaran . “Aku ingin sekali , setangkai saja bunga kamboja . Nanti kau bawakan ya di hari ulang tahunku .” jawabnya . “Oooh itu . . . !! Iya deh sip , nanti aku bawakan khusus untukmu sahabatku “ Kataku lagi . Di sepanjang malam itu aku terus berbincang – bincang dengannya . Membicarakan apa yang akan direncanakan besok dan hal sebagainya . Tak terasa aku telah terlelap tidur malam itu . Bayangan mimpi buruk , tak menghantuiku lagi . Ah aku senang sekali . Hari ini aku akan pergi ke suatu tempat yang biasa aku kunjungi saat kecil dulu bersama Rizal . Sedang asyik melamun , Ibu memanggilku dari balik pintu . “Sha .. Ayo , nanti kesiangan ! Cepat turun ke bawah , Ibu udah siapkan sarapan untukmu .” seru Ibuku . “Iya Bu , sebentar !” balasku . Aku bergegas mandi , lalu turun untuk sarapan . “Oh ya bu , tolong carikan bunga kamboja dong untuk Rizal , hari ini dia kesini looh !” kataku sembari mengunyah nasi goring buatan Ibu . “Wah sekarang Rizal kesini ? Oke nanti Ibu carikan , memangnya untuk apa Sha ?” tanyanya . “Nggak tau tuh , dia nyuruh aku bawain bunga kamboja di hari ulang tahunnya .” kataku lagi . “Sudah setengah 7 nih Bu , aku ke sekolah dulu ya !” Aku pun menyalami tangan wanita yang lembut itu , lalu bergegas menuju sekolah . *****

Comments (0)